Selasa, 15 April 2014

Sejarah Peci


Peci, penutup kepala yang lazim dipakai saat sholat, silaturahmi lebaran, atau kegiatan keagamaan lainnya memiliki berbagai sisi cerita menarik. Walau mungkin susah ditelusuri data faktual sejarahnya - maklum, nenek moyang kita terbiasa dengan tradisi lisan - setidaknya ada gambaran sedikit yang membuat kita mengerti hal-ihwal peci di tanah air.Bentuk peci yang khas sepintas mirip torbus (atau turban) dari Turki meyakinkan peneliti soal garis budaya dari negara-negara penyebar Islam dan termasuk India meluaskan pengaruh hingga ke Asia Tenggara. Kalau kita akrab dengan sebutan "peci" maka di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan selatan Thailand menyebutnya "songkok".
Peci, penutup kepala yang lazim dipakai saat sholat, silaturahmi lebaran, atau kegiatan keagamaan lainnya memiliki berbagai sisi cerita menarik. Walau mungkin susah ditelusuri data faktual sejarahnya - maklum, nenek moyang kita terbiasa dengan tradisi lisan - setidaknya ada gambaran sedikit yang membuat kita mengerti hal-ihwal peci di tanah air.Bentuk peci yang khas sepintas mirip torbus (atau turban) dari Turki meyakinkan peneliti soal garis budaya dari negara-negara penyebar Islam dan termasuk India meluaskan pengaruh hingga ke Asia Tenggara. Kalau kita akrab dengan sebutan "peci" maka di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan selatan Thailand menyebutnya "songkok".
Menurut Rozan Yunos dalam “The Origin of the Songkok or Kopiah” dalam The Brunei Times, 23 September 2007, songkok diperkenalkan para pedagang Arab, yang juga menyebarkan agama Islam. Pada saat yang sama, dikenal pula serban atau turban. Namun, serban dipakai oleh para cendekiawan Islam atau ulama, bukan orang biasa.“Menurut para ahli, songkok menjadi pemandangan umum di Kepulauan Malaya sekitar abad ke-13, saat Islam mulai mengakar,” tulis Rozan. Lucunya, orang-orang arab yang dipandang sebagai penyebar peci atau songkok di tanah melayu malah meninggalkan tradisi itu. Sehingga pengamat sejarah berspekulasi soal keberadaan peci Indonesia.

Tentang kami

Bismillahirracmanirrachim,
Assalamu'alaikum warochmatullahi wabarokatuh,

Pengunjung sekalian, Selamat datang. Terima kasih sudah mengunjungi Raja Kopiah.Disini berisikan informasi yang terkait dengan perkembangan, kemajuan dari proses perjalanan Raja Kopiah yang terletak di Kawasan Perniagaan Mataram,tepatnya di Jl. Petolongan No.33/35 Semarang.

Perusahaan yang disepakati untuk diberi Nama Raja Kopiah ini telah berdiri sejak tahun 1948 berawal dari penjualan Offline,Toko kami bergerak dibidang perdagangan produk-produk muslim, baik produk impor maupun produk local. Diantaranya : Kopyah, Peci/Songkok, Sarung, Sajadah, Surban, Baju  Taqwa, Tasbih, Makanan khas Timur Tengah (Kurma, Kacang arab, Kismis, Buah Tiin dan Buah Zaitun), Rukuh, Kerudung, dan Oleh-oleh Jama`ah Haji.

Seiring berjalan waktu dan perkembangan teknologi, Kini Raja Kopiah hadir dalam Perdagangan Online, semoga dengan sistem Perdangangan Online
ini Raja Kopiah lebih fleksibel dan lebih luas jangkauannya.

Pada saat ini raja Kopiah sudah memiliki 1000 item dan 3000 jenis kopiah dan perlengkapan Ibadah dengan kwalitas yang baik dan terpercaya sejak tahun 1948.
Mudah-mudahan dengan kehadiran kami di kancah dunia bisnis maya, lebih memberi warna dan manfaat untuk sesama pengusaha pada khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya.
  
Akhir kata, semoga dengan adanya rajakopiah.com seluruh kalangan dapat memperoleh produk-produk perlengkapan ibadah dan sebagainya dengan lebih mudah dan terjangkau.

Nama Perusahaan: RAJA KOPIAH
Alamat Perusahaan: Jl. Petolongan no. 33-35 Semarang ( Pusat Perniagaan Pekojan )

  Jawa Tengah  - Indonesia
Telp. / Fax: 024 _ 3549889, 024 - 3550566
 081 326880286, Pin BB : 27CBB9D5, 22A48BEC
 
Email
: pecikopiah@yahoo.com
Website: www.pecikopiah.com